Determinasi Keragaman Konsumsi Pangan dan Sanitasi Lingkungan sebagai Faktor Risiko Stunting

Authors

  • Deby Alisa Program Studi Gizi, Universitas Diponegoro Author

DOI:

https://doi.org/10.71094/jmhs.v1i2.169

Keywords:

stunting, food diversity, food consumption, environmental sanitation, risk factors

Abstract

Stunting remains a major nutritional issue in Indonesia, influenced by various multidimensional factors, including dietary patterns and environmental sanitation conditions. This study aims to analyze the determinants of food consumption diversity and environmental sanitation as risk factors for stunting in young children. The research design uses a cross-sectional approach with respondents aged 24–59 months selected purposively. Food consumption data were obtained through a food frequency questionnaire (FFQ), while environmental sanitation data were collected using a structured questionnaire. Data analysis was performed using logistic regression to examine the relationship between food consumption diversity, environmental sanitation, and the incidence of stunting. The results of the study show that low food consumption diversity is significantly associated with an increased risk of stunting (p < 0.05). Children with less diverse diets are more likely to experience stunting compared to those who consume a more varied diet. Furthermore, inadequate environmental sanitation conditions, such as limited access to clean water and poor waste disposal systems, also proved to be significant risk factors for stunting. These findings emphasize that stunting is not only related to nutritional intake but also influenced by environmental health conditions that support children's growth and development. This study concludes that efforts to prevent stunting should be integrated by improving both dietary diversity and environmental sanitation. Multisectoral interventions involving the health, agriculture, education, and environmental sectors are expected to sustainably reduce the prevalence of stunting in Indonesia.

References

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah pedesaan dan perkotaan. Jurnal Gizi Indonesia, 3(1), 25–33. https://doi.org/10.14710/jgi.3.1.25-33

Astuti, Y. R. (2020). Keragaman pangan berhubungan dengan stunting pada anak usia 6–24 bulan. Hearty, 8(1), 1–7. https://doi.org/10.32832/hearty.v8i1.3631

Astuti, Y. R. (2022). Pengaruh sanitasi dan air minum terhadap stunting di Papua dan Papua Barat. Jurnal Ilmu Kesehatan, 16(3), 202–210. https://doi.org/10.33860/jik.v16i3.1470

Hafizh, M. H. H., Basri, M. H., & Arjuna, T. (2020). Stunting dan keragaman pangan pada balita usia 24–59 bulan di Indonesia: Analisis data IFLS 5. Universitas Gadjah Mada. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/189241

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Laporan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022. Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes RI.

Lawini, T., Nisa, A., Hekmah, N., & Norhasanah. (2024). Hubungan keragaman konsumsi pangan dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian stunting. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 16(2), 225–234. https://doi.org/10.35473/jgk.v16i2.524

Munnawarroh, F., Murni, D., & Susmiati, S. (2022). Sosioekonomi dan skor keragaman makanan terhadap kejadian stunting. Link, 18(1), 15–22. https://doi.org/10.31983/link.v18i1.8424

Nurmayasanti, A., & Mahmudiono, T. (2019). Status sosial ekonomi dan keragaman pangan pada balita stunting dan non-stunting usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutrition, 3(2), 114–121. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i2.2019.114-121

Permata Sari, H., Natalia, I., Sulistyaning, A. R., & Farida, F. (2022). Hubungan keragaman asupan protein hewani, pola asuh makan, dan higiene sanitasi rumah dengan kejadian stunting. Journal of Nutrition College, 11(1), 33–40. https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31960

Prasanti, Y. P., Fitrianingsih, A. D. R., & Astuti, W. (2025). Hubungan ketahanan pangan dan keragaman pangan keluarga terhadap kejadian stunting balita usia 24–59 bulan: Studi kasus di Desa Cihanjuang Rahayu, Kabupaten Bandung Barat. Universitas Pendidikan Indonesia. Retrieved from https://repository.upi.edu/133473

Puspitasari, D. I., Suryani, D., & Lestari, W. (2019). Hubungan keragaman konsumsi pangan dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Gizi dan Pangan, 14(2), 95–103. https://doi.org/10.25182/jgp.2019.14.2.95-103

Rahmawati, F., & Kusnandar, V. B. (2018). Hubungan pendidikan ibu dengan pola konsumsi dan status gizi anak. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 15(1), 45–52. https://doi.org/10.22146/jgki.2018.15.1.45

Suhaimi, A., Van Royensyah, R., & Ashfiya, S. N. (2023). Ketersediaan pangan, sanitasi lingkungan, dan pola makan ibu pada kejadian balita stunting di Desa Bangkiling Raya, Kabupaten Tabalong. Agrovital: Jurnal Ilmu Pertanian, 8(2), 77–84. https://doi.org/10.47249/agrovital.v8i2.4881

Utami, N. S., Rachmawati, E., & Andriani, R. (2020). Konsumsi protein hewani sebagai faktor protektif terhadap stunting pada balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(3), 212–220. https://doi.org/10.15294/kemas.v8i3.212

Wahyuningrum, M. R., & Utari, D. M. (2022). Peran keragaman pangan terhadap stunting pada balita di Indonesia: Literature review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia, 7(2), 123–130. https://doi.org/10.56338/mppki.v7i2.4803

Widyaningsih, N. N., Dewi, R., & Hidayat, A. (2020). Perbedaan prevalensi stunting antarwilayah di Indonesia: Analisis faktor determinan. Jurnal Gizi Indonesia, 8(2), 134–145. https://doi.org/10.14710/jgi.8.2.134-145

World Health Organization. (2021). WHO guideline: Implementing effective actions to end stunting. Geneva: WHO Press.

Wulandari, Y., & Ismiyati, I. (2022). Stunting pada kondisi rawan pangan, sanitasi, dan kelayakan sumber air minum pada keluarga di Provinsi Banten (Analisis data SSGI 2021). Jurnal Medikes: Media Informasi Kesehatan, 10(1), 50–60. https://doi.org/10.36743/medikes.v10i1.52

Yuliana, R., Pramono, A., & Fitriani, D. (2021). Hubungan status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 12(1), 55–63. https://doi.org/10.22435/kespro.v12i1.55-63

Downloads

Published

2025-09-28

How to Cite

Determinasi Keragaman Konsumsi Pangan dan Sanitasi Lingkungan sebagai Faktor Risiko Stunting. (2025). Journal of Medical and Health Sciences, 1(2), 41-47. https://doi.org/10.71094/jmhs.v1i2.169