Pemanfaatan Cerita Rakyat Sasak sebagai Bahan Ajar untuk Meningkatkan Keterampilan Speaking Siswa EFL di NTB

Authors

  • Mul Muliadi Institut pendidikan nusantara global, Indonesia Author
  • Zihori Maulida Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Institut pendidikan Nusantara Global, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.71094/jmsh.v1i5.245

Keywords:

cerita rakyat Sasak, speaking skills, EFL, bahan ajar, kearifan lokal NTB

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan cerita rakyat Sasak sebagai bahan ajar dalam meningkatkan keterampilan speaking siswa English as a Foreign Language (EFL) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Latar belakang penelitian didasarkan pada masih rendahnya kemampuan berbicara siswa EFL, yang salah satunya disebabkan oleh keterbatasan bahan ajar yang kontekstual dan dekat dengan budaya lokal. Cerita rakyat Sasak dipandang sebagai media autentik yang dapat merangsang perkembangan linguistik, meningkatkan motivasi belajar, serta memperkuat kesadaran budaya siswa. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan melibatkan dua kelas EFL tingkat SMP sebagai kelompok eksperimen dan kontrol. Instrumen penelitian meliputi pre-test dan post-test speaking, lembar observasi, serta wawancara semi-terstruktur. Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik komparatif dan analisis tematik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi cerita rakyat Sasak secara signifikan meningkatkan aspek fluency, pronunciation, dan vocabulary siswa kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol. Temuan kualitatif juga mengungkap bahwa siswa merasa lebih percaya diri, antusias, dan terhubung dengan pembelajaran karena materi yang digunakan berasal dari budaya mereka sendiri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan cerita rakyat Sasak efektif sebagai sumber pembelajaran berbicara dalam konteks EFL dan dapat menjadi alternatif kurikulum berbasis kearifan lokal. Implikasi praktisnya adalah perlunya pengembangan modul ajar berbasis cerita rakyat lokal dan pelatihan guru untuk mengintegrasikan literatur budaya ke dalam praktik pembelajaran bahasa.

References

Almurashi, W. A. (2016). The effective use of storytelling in teaching English. International Journal of English Language Education, 4(2), 120–131.

Asmar, A., & Junaidi, J. (2021). Peran lembaga adat dalam penyelesaian sengketa masyarakat lokal. Jurnal Hukum dan Kebudayaan, 12(2), 115–128.

Brown, H. D. (2015). Teaching by principles: An interactive approach to language pedagogy. TESOL Quarterly, 49(3), 456–478.

Creswell, J. W. (2018). Research design in applied linguistics. Journal of Mixed Methods Research, 12(4), 482–495.

Effendi, R. (2020). Mediasi adat dan efektivitas penyelesaian konflik sosial. Journal of Local Wisdom Studies, 8(1), 44–59.

Freeman, D., & Anderson, M. (2017). Culture in language teaching: Rethinking foundations. Language Teaching Research, 21(5), 574–589.

Gay, G. (2018). Culturally responsive teaching and learning. Journal of Education & Culture, 11(2), 89–104.

Harmer, J. (2015). Speaking skills in communicative classrooms. ELT Journal, 69(4), 322–331.

Hermayanti, L. (2019). Local stories and character values in literacy education. Indonesian Journal of Literacy Studies, 4(1), 33–42.

Hidayati, N. (2020). The dominance of textbooks in EFL classrooms: A critical review. Asian EFL Journal, 27(1), 140–156.

Huda, M., & Idris, M. (2021). Folktales as learning materials in EFL classes. Journal of Language Pedagogy, 8(2), 55–70.

Kramsch, C. (2013). Culture in foreign language teaching. Modern Language Journal, 97(4), 643–658.

Larsen-Freeman, D. (2018). Teaching grammar through meaningful context. Applied Linguistics Review, 9(1), 35–56.

Marzuki, M., & Arifin, A. (2021). Student engagement through contextual materials. International Journal of Education Research, 15(3), 101–115.

Nasution, F. (2020). Folklore as authentic material in language teaching. Journal of Applied Linguistics, 4(2), 118–129.

Rahayu, S. (2022). Harmonisasi hukum adat dan hukum nasional dalam penyelesaian sengketa. Jurnal Ilmu Hukum Nusantara, 5(3), 201–218.

Rahmawati, E. (2020). The challenges in teaching speaking in rural schools. English Language Teaching Journal, 13(1), 45–58.

Satriawan, B. (2021). Mekanisme penyelesaian sengketa berbasis komunitas. Jurnal Sosio-Legal Indonesia, 3(2), 90–104.

Wulandari, A., & Pratama, R. (2022). Local culture integration to enhance speaking skills. JELE: Journal of English Language Education, 8(1), 1–12.

Yuliani, T. (2023). Otoritas pemimpin adat dalam meredam konflik horizontal. Journal of Indigenous Law Studies, 7(1), 55–70.

Downloads

Published

2025-11-25

How to Cite

Pemanfaatan Cerita Rakyat Sasak sebagai Bahan Ajar untuk Meningkatkan Keterampilan Speaking Siswa EFL di NTB. (2025). Journal of Modern Social and Humanities, 1(5), 179-184. https://doi.org/10.71094/jmsh.v1i5.245