Bahasa Gaul sebagai Praktik Komunikasi Budaya: Kajian Pragmatik dalam Lingkungan Akademik
DOI:
https://doi.org/10.71094/jollt.v1i2.141Keywords:
bahasa gaul, pragmatik, komunikasi budaya, mahasiswa, lingkungan akademikAbstract
Bahasa gaul merupakan fenomena linguistik yang berkembang pesat dalam interaksi sosial masyarakat kini, terutama di kalangan mahasiswa. Keberadaannya tidak hanya mencerminkan kreativitas berbahasa, tetapi juga menunjukkan cara individu membentuk identitas, solidaritas, dan kedekatan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan bahasa gaul sebagai praktik komunikasi budaya dalam lingkungan akademik melalui pendekatan pragmatik. Fokus utama terletak pada bagaimana bahasa gaul digunakan dalam berbagai konteks interaksi di lingkungan kampus, serta implikasi pragmatis dari penggunaannya terhadap norma komunikasi formal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, dokumentasi ragam tuturan mahasiswa, serta wawancara semi-terstruktur dengan sejumlah informan dari kalangan mahasiswa aktif. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori tindak tutur (speech act) dan implikatur Grice untuk memahami makna-makna yang tersirat dalam penggunaan bahasa gaul di lingkungan akademik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa gaul berfungsi sebagai penanda identitas kelompok, alat negosiasi sosial, serta sarana adaptasi budaya dalam komunitas kampus. Dalam situasi informal, bahasa gaul memperkuat rasa kebersamaan dan memfasilitasi komunikasi yang cair dan akrab. Namun, ditemukan pula kecenderungan terjadinya pergeseran batas formalitas dalam komunikasi akademik, yang berdampak pada biasnya norma-norma linguistik formal. Secara pragmatis, bahasa gaul sering digunakan untuk menyampaikan kritik secara halus, menurunkan tensi percakapan, dan menciptakan efek humor yang mempererat relasi sosial.
Temuan ini menunjukkan bahwa bahasa gaul bukan sekadar gejala penyimpangan linguistik, tetapi mencerminkan praktik komunikasi budaya yang kompleks. Oleh karena itu, penting untuk memahami penggunaan bahasa gaul secara kontekstual agar tidak mengganggu fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi ilmiah dan formal di lingkungan akademik.
References
Fadilla, A. S., Alwansyah, Y., & Anggriawan, A. (2023). Pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia oleh mahasiswa. EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia), 3(1), 1–9.
Nurhasanah, N. (2014). Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia. Forum Ilmiah, 11(1), 15–21.
Hall, S. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. Sage.
Ishak, N. S. (2018). A sociolinguistic analysis of slang words used among teenagers in Malaysia. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8(8), 1114–1126.
Kridalaksana, H. (1984). Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia.
Wicaksono, A. S., Atmowardoyo, H., & Nurcahyono, E. (2019). Pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Keguruan, 2(2), 73–82.
Eriyanto. (2015). Penggunaan bahasa gaul dalam masyarakat: Telaah bahasa dan budaya. Jakarta: Penerbit Kompas.
Creswell, J. W. (2013). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (3rd ed.). Sage Publications.
Yule, G. (1996). Pragmatics. Oxford University Press.
Levinson, S. C. (1983). Pragmatics. Cambridge University Press.
Searle, J. R. (1979). Expression and meaning: Studies in the theory of speech acts. Cambridge University Press.
Grice, H. P. (1975). Logic and conversation. In P. Cole & J. Morgan (Eds.), Syntax and Semantics (Vol. 3, pp. 41–58). Academic Press.
Hall, S. (1997). Representation: Cultural representations and signifying practices. Sage Publications.
Kridalaksana, H. (1984). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Tajfel, H., & Turner, J. C. (1986). The social identity theory of intergroup behavior. In S. Worchel & W. G. Austin (Eds.), Psychology of intergroup relations (pp. 7–24). Chicago: Nelson-Hall.
Hall, S. (1997). Representation: Cultural representations and signifying practices. London: Sage Publications.
Grice, H. P. (1975). Logic and conversation. In P. Cole & J. L. Morgan (Eds.), Syntax and semantics (Vol. 3, pp. 41–58). New York: Academic Press.
Yule, G. (1996). Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Watzlawick, P., Beavin, J. H., & Jackson, D. D. (1967). Pragmatics of human communication: A study of interactional patterns, pathologies, and paradoxes. Norton.
Searle, J. R. (1979). Expression and meaning: Studies in the theory of speech acts. Cambridge University Press.
Brown, P., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some universals in language usage. Cambridge University Press.
Meyer, J. C. (2000). Humor as a double-edged sword: Four functions of humor in communication. Communication Theory, 10(3), 310–331.
Nurhasanah, N. (2014). Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia. Forum Ilmiah, 11(1), 15–21.
Chaer, A., & Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Crystal, D. (2001). Language and the Internet. Cambridge: Cambridge University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sinta Dewi Ni Putu, Ashar Banyu Lazuardi (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.